Salah satu sifat gereja adalah apostolik
dimana gereja itu harus menunjukkan (menampakkan) ciri-ciri rasuli (lih
Ef 2:20) karena dibangun diatas para Rasul dengan Kristus sebagai batu
Penjurunya, tentu pula dengan Petrus sebagai kepada dewan para rasul
seperti yang Yesus sendiri kehendaki (bdk Mat 16:18-22;Yoh 21:15; Kis
2:14; dll). Konsekuensi dari gereja yang mempertahankan sifat gereja
yang Apostolik adalah mempunyai suksesi apostolik, dengan adanya
suksesi Apostolik maka kedudukan para rasul dan Petrus sebagai kepala
dewan para rasul dapat tergantikan, dengan demikian kelangsungan Gereja
dapat terjamin sesuai kehendak Yesus sendiri kepada Gerejanya (bdk Mat
28:20). Suksesi apostolik dalam Gereja perdana bisa kita lihat pada
misalnya penggantian Yudas Iskariot oleh Matias (Kis 1), Pengangkatan
beberapa Pelayan dalam jemaat, dll. caranya itu dilakukan dengan
penumpangan tangan (bdk Kis 6:6;Itim 5:22, dll) dan fungsinya adalah
menggantikan kedudukan para rasul (bdk Kis 14:23).
Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM) adalah sebuah organisasi kerasulan awam yang memiliki 4 (empat) pilar dalam pembinaannya: Keorganisasian (Kepemimpinan), Olah Fisik (Beladiri Pencak Silat), Kerohanian, Rekreasi. Dengan mengusung motto Pro Patria et Ecclessia (Demi Bangsa dan Gereja), THS-THM berusaha untuk menghasilkan orang Katolik yang beriman Katolik yang teguh, displin, sehat, dan terlebih lagi menjadi garam dan terang bagi bangsa dan gereja.
Senin, 02 Desember 2013
Sakramen Perminyakan
Apakah
Sakramen Pengurapan Orang sakit itu? Sakramen ini adalah salah satu
dari 7 sakramen yang umumnya diberikan Gereja kepada orang yang dalam
keadaan bahaya kematian atau orang yang dalam kondisi sakit
berat/parah.
Melalui
sakramen ini, Tuhan ingin hadir dekat dengan si sakit, melalui
Perantaraan Pelayan Gereja. Tanda lahiriah yang meneguhkan itu
diharapkan akan menumbuhkan/menguatkan Iman si sakit. Tanda itu terdiri
dari penumpangan tangan (tanda perlindungan, penghiburan dan
penguatan) dan pengurapan dengan minyak (tanda kedekatan yang
meringankan, Tanda Roh Kudus yang menyerupakan Manusia dengan
Kristus[Kristus: yang Terurapi]).
Sakramen Perkawinan
Gereja
Katolik mengenal Sakramen Perkawinan sebagai salah satu dari ketujuah
Sakramen. Hal ini menunjukkan bahwa perkawinan adalah suatu hal yang
luhur. Dengan adanya sakramen pernikahan secara lahiriah ada tanda yang
menyatakan bahwa Allah hadir dalam kehidupan perkawinan dan Allah
menjadi saksi cinta kasih sang suami dan istri (bdk Mal 2:14).
Perkawinan dijadikan sakramen karena kitab suci sendiri mengisyaratkan
seperti menjunjung tinggi perkawinan. Bahkan Paulus menegaskan supaya
suami-istri saling mencintai seperti Kristus mencintai umatNya (jemaat
atau Gereja-Nya - Lih Ef 5:21-33).
Sakramen Krisma
Sakramen Krisma adalah salah satu dari tiga sakramen inisiasi Kristen yaitu Baptis, Krisma dan Ekaristi.
Sakramen Krisma memiliki dasar Kitab Suci dari Kis 8:16-17 "Sebab Roh
Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka
hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan
tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus." dan dari Kis
19:5-6 "Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka
dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan
di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka
berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat". dari kedua kutipan ini
jelas bahwa Sakramen Krisma membutuhkan penumpangan tangan untuk
mengundang Roh Kudus.
Sakramen Tobat
Beberapa saudara/i kita dari Gereja Protestan mengatakan "mengapa dalam Gereja
Katolik ada sakramen tobat?" dua alasan yang mereka sering ajukan
adalah
Bukankah hanya Allah yang berkuasa mengampuni dosa?, dasar mereka adalah Mark 2:7 dan 1 Yoh 1:9
Terhadap Kritik ini kita dapat mengajukan keberatan antara lain:
Bukankah hanya Allah yang berkuasa mengampuni dosa?, dasar mereka adalah Mark 2:7 dan 1 Yoh 1:9
Terhadap Kritik ini kita dapat mengajukan keberatan antara lain:
Sakramen Ekaristi
Dalam Sakramen Ekaristi, Roti &
anggur yang dikonsekrasikan oleh imam berubah menjadi Tubuh &
Darah Kristus lalu kemudian pada saat komuni kita menyambutnya dengan
Hormat sekali, Pada hari kamis Putih sakramen di Tahtakan kemudian
diarak. hal ini adalah suatu hal yang tidak akan diragukan kebenarannya
oleh Gereja Katolik karena Roti & anggur yang dikonsekrasikan oleh
imam berubah menjadi Tubuh & Darah Kristus paham ini mempunyai
dasar alkitabiah yang sangat kuat sekali misalnya dalam:
Langganan:
Postingan (Atom)