Tunggal Hati Seminari (THS) secara nasional didirikan pada tanggal 10 November 1985 dan Tunggal Hati Maria (THM) didirikan setahun setelahnya yakni tanggal 10 November 1986. Sementara itu di wilayah Keuskupan Sibolga, THS-THM berdiri pada tahun 2000.
Paroki St. Maria menjadi lahan perdana untuk karya kerasulan ini, dengan prakarsa oleh seorang biarawan yang bernama Fr. Anton Patimbu, CMM, THS-THM menghasilkan 16 orang anggota angkatan I dan resmilah Koordinatorat Ranting Paroki St. Maria Bunda Para Bangsa dibentuk. Dua tahun kemudian, yakni tahun 2002, THS-THM merambah ke Dekanat Tapanuli, kali ini siswa-siswi SMA St. Fransiskus menjadi target untuk menyebarkan karya ini. Saat itu, Fr. Paskalis, CMM menjadi aktor utama pembukaan ranting di wilayah Paroki St. Yosef, Pandan.
THS-THM di Ranting Paroki St. Maria, Gunungsitoli |
THS-THM di Dekanat Tapanuli |
Seminari Menengah St. Petrus yang seyogianya menjadi tujuan utama di dekanat Tapanuli, baru membuka diri untuk kelompok ini pada tahun 2003 dan untuk pertama kali THS-THM dijadikan sebagai aktifitas wajib bagi seluruh seminaris dan retorika. Saat itu, Seminari ini dipimpin oleh P. Paulus Wolor, Pr. Maka sejak tahun 2003 hingga sekarang, kegiatan THS-THM dekanat Tapanuli tersebut berpusat di Seminari Menengah St. Petrus, Aek Tolang, yang kemudian disebut sebagai Unit Latihan Khusus (ULK) Seminari Menengah St. Petrus, Aek Tolang.
Seiring berjalannya waktu, THS-THM perlahan melebarkan sayap ke sebuah paroki di bagian tengah pulau Nias, Paroki Togizita. Lalu pada bulan November 2011, atas prakarsa kak Timotius Hondro, Koordinatorat Distrik Keuskupan Sibolga mengutus sebuah tim untuk bergabung bersama kak Timo mendadar calon anggota angkatan I Paroki St. Yohanes Pembabtis, Perawang (Pekanbaru). Sejak saat itu, berdirilah Ranting Paroki St. Yohanes Pembabtis, Perawang. Karena di wilayah keuskupan Padang belum terbentuk sebuah kepengurusan distrik, maka mereka memutuskan untuk bergabung dengan Koordinatorat Distrik Keuskupan Sibolga, selain itu hubungan batin yang kuat antara kami dan mereka juga membuat Koordinator Distrik Keuskupan Sibolga bersedia untuk menjadi induk. Pada perkembangannya, THS-THM di tanah Melayu ini berkembang ke Duri dan pada November 2013, dilakukan pendadaran dan pelantikan anggota baru angkatan III Ranting Perawang dan angkatan II Ranting Duri.
THS-THM di Tanah Melayu (Pekanbaru, Perawang, Duri) |
Saat ini (tahun 2013), kami sedang merintis sebuah ranting baru di Paroki St. Fransiskus Asisi-Laverna, Gunungsitoli. Karena berdekatan dengan Ranting Paroki St. Maria, Gunungsitoli dan juga karena sebagian anggotanya merupakan anak paroki di Laverna, maka mereka ditugaskan untuk membimbing para calon anggota dan kak Jhoni Telaumbanua ditugaskan untuk mengawal calon ranting ini. Semoga pada akhir tahun 2013, status pra-ranting berubah menjadi Ranting Paroki St. Fransiskus Asisi-Laverna, Gunungsitoli.
Semoga karya kerasulan ini senantiasa diberkati oleh Tuhan Yesus dan direstui oleh Bunda Maria, sehingga benar-benar menghasilkan manusia Katolik yang beriman teguh, berjiwa militan, dan mampu menjadi garam terang dunia serta pembawa berkat bagi sesama.
Pro Patria et Ecclessia !
Semoga karya kerasulan ini senantiasa diberkati oleh Tuhan Yesus dan direstui oleh Bunda Maria, sehingga benar-benar menghasilkan manusia Katolik yang beriman teguh, berjiwa militan, dan mampu menjadi garam terang dunia serta pembawa berkat bagi sesama.
Pro Patria et Ecclessia !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar