Banyak orang
non-Katolik telah diajari sedari kecil untuk meyakini bahwa salah satu
bukti nyata akan ketidakbenaran ajaran Katolik dapat dilihat dalam
penghormatan yang disampaikan kepada Santa Perawan Maria dalam Gereja
Katolik , dan dalam begitu banyaknya doa yang dengan penuh kepercayaan
disampaikan kepada Bunda Maria oleh umat Katolik. Sementara itu, benar
juga bahwa banyak orang non-Katolik, setelah mempelajari dasar-dasar
kebenaran akan devosi umat Katolik kepada Maria, begitu terpikat olehnya
hingga akhirnya mereka menjadi Katolik. Kebenaran tersebut sangat
sederhana dan gamblang dan seluruhnya terkandung dalam dua kebenaran
berikut.
1. MARIA ADALAH BUNDA ALLAH.
Katolik percaya
bahwa Allah tidak terikat oleh suatu kewajiban apapun untuk memiliki
seorang ibunda; Katolik percaya bahwa Ia memilih untuk memiliki seorang
ibunda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Ia memilih untuk
memperkenankan tubuh manusiawi-Nya dibentuk dalam rahimnya.
Ia memilih
untuk memperkenankan ibunda-Nya melahirkan-Nya ke dunia sebagai seorang
bayi kecil mungil. Ia memilih untuk mengijinkan ibunda-Nya menyusui-Nya,
menggendong-Nya dalam pelukannya, melindungi-Nya dari mara bahaya , dan
mengajari-Nya seperti layaknya seorang anak diajari oleh orangtuanya:
berjalan, berbicara dan berdoa. Dengan demikian, Ia memilih untuk
memberikan kepada Maria kuasa atas Diri-Nya yang hanya dapat dinyatakan
dengan cinta.. Katolik percaya bahwa dalam memilih ibunda-Nya, Putra
Allah memilih untuk memberikan kepadanya kuasa atas kehendak-Nya, yang
karena kasih senantiasa dimiliki oleh seorang ibu yang baik bagi
anaknya.
2. MARIA ADALAH BUNDA SELURUH UMAT MANUSIA.
2. MARIA ADALAH BUNDA SELURUH UMAT MANUSIA.
Katolik percaya
bahwa Putra Allah memilih untuk datang ke dunia melalui seorang ibunda
agar ibunda-Nya itu dapat menerima pula segenap anak manusia yang
berdosa sebagai saudara-saudari-Nya. Ia memberikan teladan bagaimana
bunda-Nya harus dihormati dan dikasihi. Ia mempersiapkan bunda-Nya
sebagai bunda seluruh umat manusia dengan memintanya untuk menanggung
segala bentuk penderitaan yang mungkin, dan dengan demikian, mengajarkan
kepadanya untuk menaruh belas kasihan pada segala bentuk penderitaan
anak-anaknya. Jika ibunda-Nya itu adalah Bunda bagi Diri-Nya Sendiri,
pastilah Ia membebaskannya dari penderitaan, oleh sebab Ia mempunyai
kuasa untuk melakukannya dan karena Ia mencintai Bunda-Nya dengan kasih
yang tak terbatas. Ia mengadakan mukjizat-Nya yang pertama di hadapan
publik atas permintaan Bunda-Nya, dan menjelang ajal-Nya, Ia
mengingatkan Bunda-Nya bahwa ia telah dipersiapkan sejak dari semula
untuk menjadi bunda bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, Katolik
percaya bahwa Maria pastilah dengan antusias menolong mereka, dalam
pencobaan jiwa maupun badan, seperti layaknya seorang ibu dengan
antusias mengusahakan kesejahteraan bagi anaknya.
Dalam Gereja
Katolik, keyakinan bahwa kita bersatu dalam doa dengan yang lain
diungkapkan dalam doa kepada Bunda Maria, Bunda Yesus, dan kepada para
kudus. "Kita percaya akan persekutuan para kudus" yang berdoa bersama
kita dan bagi kita, dalam persatuan dengan Yesus Kristus .
Doa yang
indah bagi Bunda Maria dalam tradisi Katolik adalah doa Salam Maria.
Bagian pertama dari doa tersebut berkembang dalam abad pertengahan
ketika Maria, Bunda Yesus, menjadi perhatian umat Kristiani sebagai
saksi terbesar atas hidup, wafat serta kebangkitan Kristus. Bagian awal
doa merupakan salam Malaikat Gabriel di Nazaret, menurut Injil Lukas:
Salam Maria,
penuh rahmat,
Tuhan sertamu,
Dengan
perkataan tersebut, malaikat Tuhan menyatakan belas kasih Ilahi. Tuhan
akan menyertai Maria. Maria akan melahirkan Yesus Kristus ke dunia.
Bagian selanjutnya, adalah salam yang disampaikan kepada Maria oleh Elisabet, sepupunya, seperti ditulis dalam Injil St. Lukas :
terpujilah engkau di antara wanita,
dan terpujilah buah tubuhmu,
Kata Yesus baru ditambahkan pada abad ke 13, menjadi dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus .
Dan akhirnya, pada abad ke-15, bagian doa selanjutnya ditambahkan:
Santa Maria , bunda Allah,
doakanlah kami yang berdosa ini
sekarang dan waktu kami mati.
Bagian doa tersebut memohon kepada Maria, yang penuh rahmat serta dekat dengan Putra-nya, untuk mendoakan kita orang berdosa , sekarang dan saat ajal menjelang. Bersama dengan murid kepada siapa Yesus mempercayakan ibunda-Nya di Kalvari dengan mengatakan "Inilah ibumu!", kita mengakui Bunda Maria sebagai bunda kita. Bunda Maria akan senantiasa mendekatkan kita pada Kristus. Sejak dari permulaan Bunda Maria mengenal-Nya; ia menjadi saksi atas hidup, wafat dan kebangkitan Kristus; tidakkah Bunda Maria akan membantu kita untuk lebih mengenal Putra-nya dan misteri hidup-Nya? Kita mengandalkan belas kasih Bunda Maria kepada kita seperti yang ia lakukan bagi pasangan pengantin di Kana, di Galilea. Kita mempercayakan segala kebutuhan kita kepada Bunda Maria.
Pada akhir
abad ke-16, kebiasaan mendaraskan 150 Salam Maria dalam suatu rangkaian
doa atau perpuluhan menjadi populer di kalangan umat Kristiani. Dalam
doa-doa tersebut, peristiwa-peristiwa hidup, wafat dan kebangkitan Yesus
direnungkan. Praktek doa itu sekarang dikenal sebagai Doa Rosario.
Bunda Maria
senantiasa menjadi teladan iman dan pelindung orang-orang Kristen yang
percaya.. Ketika Malaikat Gabriel datang kepadanya, ia percaya akan
warta yang disampaikan malaikat dan tetap teguh pada imannya tanpa ragu
sedikit pun meskipun harus melewati pencobaan gelap Kalvari. Bunda Maria
mendampingi kita juga yang adalah saudara dan saudari Putra-nya,
sepanjang ziarah kita di dunia yang penuh dengan kesulitan dan mara
bahaya.
Selama berabad-abad telah banyak umat Kristiani mengakui bahwa doa Salam Maria merupakan sumber rahmat rohani .
Setiap orang beriman Kristiani yang bersedia mempelajari Kitab Suci
secara utuh tentu akan dapat memahami peran Maria dalam tata
penyelamatan manusia. Doa Salam Maria alinea pertama adalah salam dari
Malaekat, dan salam dari bunda Elisabeth. Dalam berdoa, kita berdoa kepada Allah ,
Asal Mula dan Tujuan Hidup kita, dengan pengantaraan Kristus, dalam
persekutuan Roh Kudus. Fungsi kepengantaraan Kristus utuh, karena Ia
adalah "Firman Allah" (mewakili Allah) dan sekaligus "Yang tinggal di
tengah kita" (mewakili manusia). Dan kepengantaraan Maria dalam doa
terjadi karena ia adalah seorang manusia di antara kita. Dalam berdoa
kita berdoa bersama Maria yang menyampaikan doa-doa kita kepada Allah
dengan pengantaraan Kristus dalam persekutuan Roh Kudus . Makin
rumitkah? Mudahnya, kalau kita mencintai Anak, kita juga mencintai
Ibu-Nya .
Doa yang singkat dan sederhana ini membutuhkan 15 abad untuk sampai pada bentuknya yang sekarang. Begini terjadinya:
Yang pertama
mengucapkan sebagian doa itu ialah malaikat Gabriel. Kemudian ada
bukti-bukti bahwa sekurang-kurangnya sejak abad ke-6 umat Kristen mulai
mengucapkan kata-kata malaikat itu, sebagai penghormatan bagi ibu Yesus.
Kata-kata itu berbunyi: "Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu".
Kata-kata ini mirip bahkan sama artinya dengan kata-kata malaikat dalam
Injil: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau"
(Luk.1:28). Jadi waktu itu orang suka berdoa: "Salam Maria, penuh
rahmat, Tuhan sertamu."
Enam abad
kemudian, dalam abad ke-12, kata-kata dari Elisabet sewaktu mendapat
kunjungan dari Maria ditambahkan ke dalam doa singkat itu. Kata-kata itu
berbunyi "Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah
tubuhmu." Ungkapan ini menterjemahkan seruan Elisabet: "Diberkatilah
engkau di antara semua perempuan, dan diberkatilah buah rahimmu"
(Luk.1:48). Maka sejak saat itu, kurang lebih 800 tahun yang lalu, orang
biasa berdoa: "Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah
engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu. Amin." Kemudian
ditambahkan lagi kata Yesus, menjadi ".....buah tubuhmu Yesus". Dan
selesailah sesudah kurang lebih 12 abad bagian pertama dari doa "Salam
Maria"
Bagian ke-2
dari doa "Salam Maria" mendapatkan bentuknya yang sekarang dalam waktu 3
sampai 4 abad. Mulai abad ke-13, ada penambahan-penambahan pendek. Di
satu daerah orang berdoa: "... Santa Maria , doakanlah kami. Amin". Di
tempat lain orang berdoa: "..Doakanlah kami yang berdosa ini. Amin". Dan
beberapa variasi lain lagi.
Doa
selengkapnya, dalam bentuknya yang sekarang ini, baru diresmikan untuk
seluruh Gereja oleh Paus Pius V pada tahun 1568, 4 abad yang lalu.
Demikianlah sejarah singkat doa Salam Maria yang kita kenal. Ternyata
sarat akan tradisi yang suci, diucapkan ribuan kali oleh jutaan orang
beriman yang mendahului kita, yang mengungkapkan cinta mereka akan Bunda
Maria dan melalui doa ini menaruh harapannya kepada Bunda Allah.
Ave Maria
|
Salam Maria
|
A VE Maria, gratia plena, Dominus tecum. Benedicta tu in mulieribus, et benedictus fructus ventris tui, Iesus. Sancta Maria, Mater Dei, ora pro nobis peccatoribus, nunc, et in hora mortis nostrae. Amen. |
S alam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria , bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar