Rabu, 29 Juli 2015

Ranting dan Unit Latihan Khusus Di Distrik Keuskupan Sibolga

Saat ini, terdapat 3 ranting dan 1 Unit Latihan Khusus (ULK) di Distrik Keuskupan Sibolga, yaitu :
  1. Ranting Paroki St. Maria Bunda Para Bangsa, Gunungsitoli
  2. Ranting Paroki St. Fransiskus Asisi-Laverna, Gunungsitoli
  3. Ranting Paroki Kristus Raja, Togizita
  4. Unit Latihan Khusus Seminari Menengah St. Petrus, Pandan
Dalam waktu dekat, akan berdiri sebuah ranting baru di Paroki St. Yosef, Pandan, Dekanat Tapanuli.

Semoga THS-THM dapat menyebar di seluruh paroki di Keuskupan Sibolga.

Senin, 02 Desember 2013

Sakramen Imamat

Salah satu sifat gereja adalah apostolik dimana gereja itu harus menunjukkan (menampakkan) ciri-ciri rasuli (lih Ef 2:20) karena dibangun diatas para Rasul dengan Kristus sebagai batu Penjurunya, tentu pula dengan Petrus sebagai kepada dewan para rasul seperti yang Yesus sendiri kehendaki (bdk Mat 16:18-22;Yoh 21:15; Kis 2:14; dll). Konsekuensi dari gereja yang mempertahankan sifat gereja yang Apostolik adalah mempunyai suksesi apostolik, dengan adanya suksesi Apostolik maka kedudukan para rasul dan Petrus sebagai kepala dewan para rasul dapat tergantikan, dengan demikian kelangsungan Gereja dapat terjamin sesuai kehendak Yesus sendiri kepada Gerejanya (bdk Mat 28:20). Suksesi apostolik dalam Gereja perdana bisa kita lihat pada misalnya penggantian Yudas Iskariot oleh Matias (Kis 1), Pengangkatan beberapa Pelayan dalam jemaat, dll. caranya itu dilakukan dengan penumpangan tangan (bdk Kis 6:6;Itim 5:22, dll) dan fungsinya adalah menggantikan kedudukan para rasul (bdk Kis 14:23).

Sakramen Perminyakan

Apakah Sakramen Pengurapan Orang sakit itu? Sakramen ini adalah salah satu dari 7 sakramen yang umumnya diberikan Gereja kepada orang yang dalam keadaan bahaya kematian atau orang yang dalam kondisi sakit berat/parah.
Melalui sakramen ini, Tuhan ingin hadir dekat dengan si sakit, melalui Perantaraan Pelayan Gereja. Tanda lahiriah yang meneguhkan itu diharapkan akan menumbuhkan/menguatkan Iman si sakit. Tanda itu terdiri dari penumpangan tangan (tanda perlindungan, penghiburan dan penguatan) dan pengurapan dengan minyak (tanda kedekatan yang meringankan, Tanda Roh Kudus yang menyerupakan Manusia dengan Kristus[Kristus: yang Terurapi]).

Sakramen Perkawinan

Gereja Katolik mengenal Sakramen Perkawinan sebagai salah satu dari ketujuah Sakramen. Hal ini menunjukkan bahwa perkawinan adalah suatu hal yang luhur. Dengan adanya sakramen pernikahan secara lahiriah ada tanda yang menyatakan bahwa Allah hadir dalam kehidupan perkawinan dan Allah menjadi saksi cinta kasih sang suami dan istri (bdk Mal 2:14). Perkawinan dijadikan sakramen karena kitab suci sendiri mengisyaratkan seperti menjunjung tinggi perkawinan. Bahkan Paulus menegaskan supaya suami-istri saling mencintai seperti Kristus mencintai umatNya (jemaat atau Gereja-Nya - Lih Ef 5:21-33). 

Sakramen Krisma

Sakramen Krisma adalah salah satu dari tiga sakramen inisiasi Kristen yaitu Baptis, Krisma dan Ekaristi. Sakramen Krisma memiliki dasar Kitab Suci dari Kis 8:16-17 "Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus."  dan dari Kis 19:5-6 "Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat". dari kedua kutipan ini jelas bahwa Sakramen Krisma membutuhkan penumpangan tangan untuk mengundang Roh Kudus.

Sakramen Tobat

Beberapa saudara/i kita dari Gereja Protestan mengatakan "mengapa dalam Gereja Katolik ada sakramen tobat?" dua alasan yang mereka sering ajukan adalah
Bukankah hanya Allah yang berkuasa mengampuni dosa?, dasar mereka adalah Mark 2:7 dan 1 Yoh 1:9
Terhadap Kritik ini kita dapat mengajukan keberatan antara lain:

Sakramen Ekaristi

Dalam Sakramen Ekaristi, Roti & anggur yang dikonsekrasikan oleh imam berubah menjadi Tubuh & Darah Kristus lalu kemudian pada saat komuni kita menyambutnya dengan Hormat sekali, Pada hari kamis Putih sakramen di Tahtakan kemudian diarak. hal ini adalah suatu hal yang tidak akan diragukan kebenarannya oleh Gereja Katolik karena Roti & anggur yang dikonsekrasikan oleh imam berubah menjadi Tubuh & Darah Kristus paham ini mempunyai dasar alkitabiah yang sangat kuat sekali misalnya dalam: